Menginjak tahun keempat, dengan “teman” baru, asrama baru, dan tentunya “semangat” baru. Di sana ada tanda kutip, maka pahamilah.. Ada memori yang hilang di atas sini, entah cara bersyukur kepada Allah, atau cara memanfaatkan peluang, yang pasti saya kehilangan momentum. Berbicara soal momentum, ada yang ahli di bidang ini, Haura. Ya, dia seorang visioner, selalu melihat kedepan. Ibarat berjalan di dalam lorong gelap, ia buat sinar itu datang dari arah belakang, sehingga jelas sudah apa yang ada di hadapannya. Haura adalah seorang pemimpi, yang juga seorang pemimpin. Haura adalah seorang petarung, yang kemudian amunisi pertarungan ia cari yang sebaik mungkin, yang mampu memecahkan tembok halangan sebesar apapun, sekuat apapun. Saya saksi hidup melihat kegigihannya, dan tiada kata selain, “subhanaLLah, wa laa haula wa laa quwwata illa biLLah..” Sesungguhnya, setiap kejadian merupakan serangkaian skenario Allah, sebagaimana takdir berada di tangan Allah, siapapun yang ingin men...